CRP: Pengertian, Nilai Normal, dan Interpretasi

CRP: Pengertian, Nilai Normal, dan Interpretasi - C-reactive protein (CRP) adalah protein yang diproduksi oleh hati dan meningkat ketika terjadi inflamasi dalam tubuh. Tes CRP digunakan untuk mengetahui tingkat inflamasi yang terjadi dalam tubuh dan dapat membantu dalam diagnosis dan pengawasan berbagai kondisi medis, termasuk infeksi, penyakit jantung, dan penyakit kronis. 


Nilai Normal CRP

Nilai normal CRP dapat berbeda-beda tergantung pada laboratorium yang digunakan. Namun, umumnya, nilai normal CRP dianggap sebagai kurang dari 0,9 mg/dL. Berikut adalah tabel yang menunjukkan tingkat CRP dan interpretasinya: 

Tingkat CRP

Klasifikasi

Penyebab

< 0,3 mg/dL

Normal

Normal

0,3-1,0 mg/dL

Normal atau sedikit meningkat

Obesitas, kehamilan, depresi, diabetes, kedinginan, gaya hidup tidak aktif, atau merokok

1,0-10,0 mg/dL

Meningkat sedang

Inflamasi tubuh (artritis reumatoid atau penyakit autoimun lainnya), serangan jantung, pancreatitis, bronkitis

> 10,0 mg/dL

Meningkat berat

Infeksi bakterial akut, infeksi virus, vasculitis sistemik, trauma berat

> 50,0 mg/dL

Meningkat sangat berat

Infeksi bakterial akut (sepertu hepatitis C, demam dengue, dan malaria)

Interpretasi Hasil Tes CRP

Hasil tes CRP dapat membantu dalam mengetahui tingkat inflamasi yang terjadi dalam tubuh. Tingkat CRP yang tinggi dapat menunjukkan adanya inflamasi, tetapi tidak menunjukkan penyebab inflamasi tersebut. Berikut adalah beberapa contoh interpretasi hasil tes CRP:

  • Tingkat CRP yang tinggi dapat menunjukkan adanya inflamasi yang berat, seperti infeksi bakterial akut atau trauma berat.
  • Tingkat CRP yang sedikit meningkat dapat menunjukkan adanya inflamasi yang ringan, seperti obesitas atau depresi.
  • Tingkat CRP yang normal dapat menunjukkan bahwa tidak terjadi inflamasi yang signifikan.

Faktor yang Mempengaruhi Tingkat CRP

Beberapa faktor dapat mempengaruhi tingkat CRP, termasuk:

  • Umur: Tingkat CRP meningkat dengan usia.
  • Jenis kelamin: Wanita memiliki tingkat CRP yang lebih tinggi daripada pria.
  • Kondisi medis: Kondisi seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung dapat meningkatkan tingkat CRP.
  • Gaya hidup: Gaya hidup yang tidak aktif, merokok, atau konsumsi makanan yang tidak seimbang dapat meningkatkan tingkat CRP.

Tes CRP adalah alat diagnosis yang berguna dalam mengetahui tingkat inflamasi yang terjadi dalam tubuh. Memahami nilai normal dan interpretasi hasil tes CRP dapat membantu dalam diagnosis dan pengawasan berbagai kondisi medis. Namun, perlu diingat bahwa tes CRP tidak dapat menunjukkan penyebab inflamasi, sehingga perlu dilakukan tes lain untuk mengetahui penyebab inflamasi yang terjadi. 

Perbedaan Antara CRP dan hsCRP
 

Sensitivitas:

  • CRP lebih sensitif terhadap inflamasi yang lebih tinggi, sedangkan hsCRP lebih sensitif terhadap inflamasi yang lebih rendah.
  • hsCRP dapat mendeteksi protein pada konsentrasi yang lebih rendah, sehingga lebih efektif dalam diagnosis

Penggunaan:

  • CRP digunakan untuk mengevaluasi inflamasi yang lebih tinggi dan menunjukkan tingkat inflamasi yang lebih tinggi.
  • hsCRP digunakan untuk mengevaluasi risiko penyakit jantung dan menunjukkan tingkat inflamasi yang lebih rendah

Interpretasi Hasil:

  • CRP dapat menunjukkan adanya inflamasi yang lebih tinggi, seperti infeksi bakterial akut atau trauma berat.
  • hsCRP dapat menunjukkan adanya risiko penyakit jantung, seperti penyakit kardiovaskuler kronis


Faktor yang Mempengaruhi Tingkat CRP dan hsCRP 

Umur:

  • Tingkat CRP meningkat dengan usia.
  • Tingkat hsCRP juga meningkat dengan usia, tetapi lebih rendah daripada CRP

Jenis Kelamin:

  • Wanita memiliki tingkat CRP yang lebih tinggi daripada pria.
  • Tingkat hsCRP tidak berbeda antara jenis kelamin

Kondisi Medis:

  • Kondisi seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung dapat meningkatkan tingkat CRP.
  • Kondisi seperti penyakit jantung kronis dapat meningkatkan tingkat hsCRP

CRP dan hsCRP adalah tes yang digunakan untuk mendeteksi inflamasi dalam tubuh. CRP lebih sensitif terhadap inflamasi yang lebih tinggi, sedangkan hsCRP lebih sensitif terhadap inflamasi yang lebih rendah. Tingkat CRP dan hsCRP dapat membantu dalam diagnosis dan pengawasan berbagai kondisi medis, termasuk penyakit jantung dan infeksi. Namun, perlu diingat bahwa tes CRP dan hsCRP tidak dapat menunjukkan penyebab inflamasi, sehingga perlu dilakukan tes lain untuk mengetahui penyebab inflamasi yang terjadi.

Referensi
  • Redcliffe Labs. (n.d.). CRP Normal Range: How Much CRP Level is Dangerous. Retrieved from https://redcliffelabs.com/myhealth/lab-test/crp-normal-range-how-much-crp-level-is-dangerous-c-reactive-protein-level-chart/
  • Cleveland Clinic. (n.d.). C-Reactive Protein (CRP) Test: What It Is, Purpose & Results. Retrieved from https://my.clevelandclinic.org/health/diagnostics/23056-c-reactive-protein-crp-test
  • WebMD. (n.d.). C-Reactive Protein (CRP) Test: High vs. Low Levels, Normal Range. Retrieved from https://www.webmd.com/a-to-z-guides/c-reactive-protein-test
  • Mount Sinai. (n.d.). C-Reactive Protein Information. Retrieved from https://www.mountsinai.org/health-library/tests/c-reactive-protein
  • Medscape Reference. (n.d.). C-Reactive Protein. Retrieved from https://emedicine.medscape.com/article/2086909-overview
Abdisr 7/06/2024


EmoticonEmoticon